Wednesday, July 14, 2010

20 tahun sudah..

Pagi ini semua timeline jejaring sosial saya punya satu kesamaan. Semua orang mengucapkan "Selamat Ulang Tahun SMA Taruna Nusantara". Ya, almamater tercinta saya hari ini genap berusia 20 tahun. Dan tepat 7 tahun yang lalu, saya dan 344 teman yang lain dilantik menjadi siswa SMA Taruna Nusantara, yang berarti hari ini juga merupakan ulang tahun angkatan 14 "Fortuna".

Tahun ini, Ikastara akan mengadakan reuni akbar di kampus biru tercinta pada tanggal 17-18 Juli. Tentunya saya pun sudah tidak sabar untuk dapat hadir dan bernostalgia bersama keluarga besar SMA Taruna Nusantara. Tidak dapat diungkapkan betapa bangganya saya menjadi bagian dari keluarga ini. Mungkin ada yang menganggap ini berlebihan, tapi ketika anda berada di posisi saya, anda pasti akan bersyukur menjadi bagian dari Ikastara.

Mungkin motivasi dan tujuan saya masuk ke SMA TN tidak sedramatis dan sehebat alumni2 lain. Karena dulu, sejujurnya saya sama sekali tidak tahu apa itu SMA TN? Saya baru tau ketika ada senior saya di SMP melakukan promosi ke kelas saya waktu saya kelas 3. Alasan yang konyol, tapi sejujurnya saya dulu tertarik dengan seragam TN yang berwarna biru, yang kemudian saya tahu namanya seragam PDPM. Saya memang suka sekali dengan warna biru, dan akhirnya, berbekal alasan yang cukup aneh, sayapun mendaftar. Meskipun awalnya sempat tidak diijinkan, tapi akhirnya, tanpa disangka2 saya akhirnya lolos tes daerah dan memiliki kesempatan untuk tes akhir di Magelang. Sampai di Magelang justru ibu saya yang bersemangat ingin saya diterima, sebaliknya justru saya yang jadi ciut nyalinya karena ternyata, pamong grahanya galak2. Tapi karena sudah terlanjur sampai di Magelang, ya sudah saya berusaha sebaik2nya saja dan pasrah dengan keputusan panitia seleksi. Alhamdulillah saya diterima, dan sejak itulah perjalanan saya di SMA TN dimulai.

Menjalani kehidupan bergaya semi-militer selama 3 tahun memang tidak mudah. Ada kalanya rasa putus asa, jenuh, bosan, dan ingin pulang melanda. Tapi, teman2, adik, serta senior menjadi pelengkap sementara akan rindu pada kampung halaman. Semua dikerjakan bersama2, kata "jiwa korsa" menjadi makanan setiap hari, dan hari2 yang dilewati menjadi cerita tersendiri bagi setiap individu. Ketika masih kelas 1, menjadi junior yang paling muda memang terkadang kurang menyenangkan, perasaan terintimidasi selalu menghantui. Tapi junior muda (biasanya sih) jadi yang paling disayang. PDK selama 100 hari menjadi cerita awal yang tidak terlupakan. Ketika naik kelas 2, seperti menjadi penguasa sekolah, punya junior, tapi tetap masih ada senior yang harus dihormati. Acara2 kelas, Porsitara, kegiatan2 ekstrakulikuler, OSIS, PK, dan yang lainnya seolah menjadi puncak kegiatan siswa kelas 2. Dan ketika menjadi siswa kelas 3, perasaan menguasai sekolah menjadi sedikit terhalangi oleh bayangan UAN yang menanti. Namun semua tetap bisa dinikmati dengan caranya sendiri. Rasa senang saat karyawisata bersama, berjuang agar lulus 100%, hingga di penghujung tahun pelajaran menjadi saat yang menyedihkan karena kami akan berpisah. Setiap tingkat, punya suka dukanya sendiri. Dan dengan semua dinamika itu, bagaimana saya bisa merasa bosan? :D

Dan sekarang, ketika 7 tahun sudah berlalu sejak saya dilantik, rasa rindu itu pun semakin besar dan tak terbendung. Sudah sangat tidak sabar rasanya ingin segera sampai di Magelang, melepas semua kerinduan yang ada. Bahkan rindu untuk menghirup udara segar disana pun rasanya sudah ingin sekali dilampiaskan.

20 tahun sudah..
Pertanyaan pun muncul dan menjadi "alarm" bagi diri sendiri.
Apa yang sudah saya berikan untuk bangsa ini dan almamater?


Tulisan bang Es Ito di blog beliau mengenai SMA TN bisa dibaca disini

0 comments:

Post a Comment