Thursday, March 17, 2011

Saya lari pagi loh!

Kalo kata temen gw si Amel, "Bumi gonjang ganjing!'
ahahahaha..

Kenapa??

Karena gw paling males lari.

Seumur2 gw jadi mahasiswa ITB, momen gw lari/jogging di Saraga adalah pas ada kuliah olahraga atau pas lagi ngambil nilai. Sisanya? Ga pernah. :p Parah banget ya? Padahal kampus gw kurang baek apa coba? Mau lari gratis, tinggal dateng ke track. Mau renang tinggal bayar 3rebu perak doang. Mau fitnes juga ada. Lapangan basket, tenis, futsal, juga ada. Ckckck. Mahasiswanya (baca: Gw) aja nih yang males. Hehehe. Soalnya emang olahraga yang paling males gw lakuin itu ya lari. Soalnya monoton gtu loh, muter2 track doang. Tapi klo olahraga yang ada unsur lari2nya boleh lah, kayak basket, futsal, atau yang lain. Tapi karena situasi dan kondisi yang memaksa (baca: berat badan naik), akhirnya gw lari pagi deh di Saraga. Hehehehe. Ternyata rame juga ya yang lari pagi, padahal ini kan hari Kamis, berarti kalo weekend lebih rame lagi ya?? Apalagi ada aerobiknya juga kan kalo weekend. Pasti makin rame dah.

Kalo diperhatiin ya, yang lari pagi kebanyakan bapak-bapak dan ibu-ibu yang udah usia lanjut loh. Sebenernya ini ada 2 kemungkinan penyebab, pertama memang mereka dari dulu rajin olahraga, atau yang kedua, mereka baru sadar akan pentingnya olahraga pas udah mulai tua. Hihihi. Mudah2an alasan yang pertama ya. Gw juga kudu rajin olahraga ah. Jangan mau kalah pokoknya sama ibu2 sama bapak2 itu!

Mudah2an deh gw jadi rajin olahraga. Hihihi.
Demi hidup yang lebih sehat!

Semangat!!

Saturday, March 12, 2011

Ganesha Membatik

Mari membatik!

Excited banget gw mau ikut acara ini. Soalnya ga pernah nyoba bikin batik pake canting + malam sebelumnya. Jadi penasaran banget.

Ganesha Membatik adalah salah satu rangkaian acara Tanggap Warsa 40 Perkumpulan Seni Tari dan Karawitan Jawa (PSTK) ITB. Dalam acara ini ratusan orang membuat batik bersama - sama sesuai dengan kreasi masing - masing. Cukup dengan membayar 15ribu rupiah saja, anda bisa berkreasi membuat batik sendiri. Masing - masing peserta mendapatkan selembar kain, canting, kertas contoh pola, dan pensil ketika melakukan registrasi ulang. Setelah itu peserta dibagi menjadi kelompok - kelompok kecil berisi 4 orang, untuk kemudian berbagi 1 kompor dan wajan berisi malam untuk membuat pola batik. Untuk memudahkan peserta, tiap kelompok dipandu oleh satu orang panitia yang mengajarkan bagaimana cara membatik.

Daann..dimulailah perjuangan kami membuat batik.
Gw, wiput, dan amel satu kelompok, plus 1 orang anak 2009, yang kita juga baru kenal. Mulai deh tuh mikir - mikir mau gambar apa. Awalnya sih agak kaget juga karena ternyata harus bikin pola sendiri. *buset dah, gambar apaan yak?* Kirain polanya udah ada, trus kita tinggal ngasih malam/lilinnya aja deh. *ngarep* Jadinya ngasal aja deh bikin pola sok manis ada bunga - bunganya, pake daun - daun, tapi baru setengah bagian kain digambar, gw udah keabisan ide. Akhirnya, karena kelompok tetangga kayaknya udah mulai men-canting, yasudahlah..apa adanya aja polanya. Masuklah kita ke bagian paling susah, tapi gw ga tau apa namanya. Yang jelas, di tahap ini kita mulai menimpa pola yang tadi kita buat pake malam cair yang dipanasin di wajan. Sebagai "pena" digunakanlah canting dengan malam sebagai "tinta" nya. Sebut saja nama prosesnya "mencanting". Hehe.

Pernah liat ga ibu - ibu membatik pake canting gitu? Kelihatannya mudah ya. Tapi ternyata, susah bangeeet lho. *menurut gw*. Klo malam-nya terlalu cair, begitu ujung cantingnya nyentuh kain pasti langsung bleber kemana2 malam-nya. Tapi klo malam-nya terlalu kental, mampet cantingnya. Astagaaa..stres sendiri gw. Pantesan aja ya batik tulis harganya muahaaall.. Awal2nya sih masih usaha biar rapi gtu, lama2 udah sebodo amat dah miring2, yang penting jadi. Paling emosi klo tiba2 malam-nya netes di tempat yang salah, atau lebih parah netes di tangan. Panaass mameen. Setelah sejam lebih berkutat dengan canting, akhirnya kita masuk ke tahap pewarnaan. Sebenernya gw pikir batik ini jadinya cuma 1 warna doang. Ternyata diwarnain pake warna - warna dasar, merah, kuning, biru. Jadi, klo mau warna selain itu ya tinggal dicampur aja sesuai keinginan. Jadinya lucu juga lho, kayak kaos2 tie dye gitu deh. Setelah diwarnain, batiknya terus dikasih semacam pelapis gtu biar ga luntur, namanya proses water glass. Nah, klo udah dijemur deh sampe kering. Klo udah kering baru lanjut ke proses berikutnya, yaitu proses penghilangan malam dari kain. Klo malam-nya udah ilang, kainnya dijemur lagi deh, klo udah kering baru bisa diambil. Akhirnya jadi juga deh batik dengan kreasi sendiri dengan pola suka - suka. Hehe. Walaupun ga oke2 banget gambarnya, tapi puas ngeliat hasil bikinan sendiri.

Gimana? Oke kan batik gw?? hihihi.

Panitia sedang melakukan proses penghilangan malam pada kain


Beberapa hasil karya peserta yang sedang dijemur


Hasil karya kami!
J


p.s : Buat panitia, adain lagi dong acara kayak gini. Saran, klo bisa ngadainnya di ruang tertutup, panas banget dah kemaren. Hehe. Terima kasih!
J

Wednesday, March 9, 2011

Crazy Little Thing Called Love

Ini adalah jenis film yang bikin cewek2 bakal teriak "kyaaaa..kyaaaa....." dengan labilnya. Film yang isi ceritanya adalah impian sebagian besar cewek2. :p Ceritanya simpel banget padahal, tapi pengemesannya manis banget. Didukung dengan pemeran utamanya yang cakep. Maka bisa dipastikan sebagian besar penonton akan ber-kyaaaa..kyaaaa... selama nonton. Haha.

Nam (Pimchanok Luevisetpaibool), 14 tahun, adalah seorang gadis berkacamata, berkulit hitam, dan berpenampilan tidak menarik. Seperti gadis-gadis seusianya, Nam menyukai seorang cowok yang tampan dan punya banyak penggemar. Dia adalah Shone (Mario Murer), senior Nam di sekolahnya. Dibantu dengan ketiga sahabatnya, Nam melakukan berbagai cara agar Shone menyadari keberadaannya dan bisa menyukainya. Termasuk mengikuti saran-saran dari buku panduan untuk mendapatkan kekasih pujaan. Demi Shone, Nam berusaha melakukan berbagai cara yang tertulis di buku. Dia juga memperbaiki penampilannya agar terlihat lebih cantik. Penampilannya mulai berubah sejak ia berperan sebagai Snow White dalam pentas drama di sekolahnya. Perjuangan Nam untuk mendapatkan Shone tidak mudah. Keadaan semakin rumit ketika Top (Acharanat Ariyaritwikol), teman kecil Shone, pindah ke sekolah yang sama dan menyukai Nam.

Film ini bisa dibilang ceritanya kayak cerita2 fairy tale. Gadis buruk rupa, suka sama pangeran tampan, yang akhirnya happy ending. Tapi, pengemasan film ini bagus banget menurut gw. Bisa dibilang ini film so sweet banget, tapi secara realita ini agak2 to good to be true. Hihihi. Di awal-awal, film ini lebih didominasi sama komedi, tapi begitu si Nam udah lebih dewasa, ceritanya jadi lebih banyak romance-nya.

Kayaknya, film2 Korea bakal punya saingan nih. Thailand bener2 ngebuktiin kalo mereka ga cuma jago bikin film horror. Bakalan pindah ke lain hati ga nih para penggemar Korea? hehe.

Yang penasaran, diintip dulu aja trailler nya yak.
source from here

Selamat ber-kyaaaaa..kyaaaa..!!
Hahahaha..

Tuesday, March 8, 2011

BBB !

Bukan Blog Biasa!
#edisisedikitberlebihan
hehehehehe.

Blog apaan sih???

Oke, ada baiknya saya bercerita sedikit dulu.
Singkatnya, berawal dari hobi *sebut saja begitu* dari beberapa temen dalam menulis blog, salah satu temen saya Wiput, mengajak orang-orang tersebut buat BBB.

Apa itu?
Bikin Blog Barengan.
Penjelasan kerennya adalah, dalam rangka menghayati, mengamalkan, serta mengenalkan ilmu dan profesi kami, yaitu Apoteker, kepada masyarakat luas, maka dibuatlah sebuah blog yang berisi artikel seputar Apoteker dan dunia kesehatan.

Tujuannya?
Simpelnya, kami ingin memberikan kontribusi kami dalam menyebarkan wawasan yang kami peroleh dan mengenai apa yang kami lakukan, serta mengenai dunia kesehatan dimana kami mengabdi, kepada masyarakat.

Isinya?
Rencananya, blog ini akan kami isi dengan cerita2 narsis tentang kami, para (calon) Apoteker, dunia perkuliahan yang kami jalani, artikel mengenai dunia kesehatan, dll. Insyaallah bermanfaat, khususnya bagi adik2 *ceileh..adik2 booo..* yang ingin menekuni dunia Farmasi bisa baca curhatan2 kami disini.

Gaya bener. Hihihihi.

Tentu saja peran dan kompetensi kami saat ini belum bisa dibandingkan dengan para pendahulu-pendahulu kami, oleh karena itu feedback positif sangat kami harapkan dari para pembaca. Saat ini mungkin kami hanya sekumpulan (calon) Apoteker yang masih menimba ilmu di almamater kami tercinta. Namun, *insyaallah* blog ini akan jadi salah satu kontribusi kecil kami untuk masyarakat demi dunia kesehatan Indonesia yang lebih baik.
Amiiiinnnn...!

JADI?
Silahkan lho mampir-mampir ke blog kami, ditunggu kritik dan sarannya.
Semoga bermanfaat!


Thursday, March 3, 2011

The Green Hornet

Lanjut ke film ke-2 dari rangkaian maraton film hari ini.
The Green Hornet.
Gilaakk. Telat banget dah gw baru nonton. Haha.
Better late than never lah yaaa... :p

Sengaja gw nonton King's Speech dulu baru Green Hornet, karena katanya filmnya lucu banget, jadi mending buat penutup aja. Well, watching this movie after you watch an-Oscar-class-movie, is like adding some extra stupidity on it. Level ceritanya jauh pisaan, kebanting. Sumpah ini film ngaco banget dah. Ga penting banget ceritanya, tapi kocak, yaahh..menghibur laah.

Britt Reid (Seth Rogen) adalah putra dari pemilik surat kabar Daily Sentinel yang cukup sukses, James Reid (Tom Wilkinson). Sayangnya, Britt tidak mewarisi sifat pekerja keras ayahnya, setiap hari Britt hanya menghabiskan waktunya untuk berpesta dan bersenang - senang saja. Hingga pada suatu hari, ayahnya meninggal akibat alergi sengatan lebah. Britt pun mewarisi perusahaan ayahnya tersebut, meskipun sebenarnya dia tidak mengerti apa - apa mengenai usaha ayahnya tersebut.

Secara tidak sengaja, Britt bertemu dengan Kato (Jay Chou) yang merupakan salah satu pegawai ayahnya yang bertugas merawat koleksi mobil - mobil James, sekaligus membuatkan kopi untuk Britt setiap hari. Ide pun muncul begitu saja, Britt mengajak Kato untuk melakukan hal - hal gila, dimulai dari merusak patung ayahnya. Tanpa sengaja, mereka terlibat dalam suatu perampokan, dan menjadi berita di media keesokan akhirnya. Akhirnya, dengan bermodalkan "iseng" mereka mulai merencanakan untuk menjadi superhero, namun dengan image penjahat dengan nama The Green Hornet. Beberapa masalah yang mereka timbulkan akhirnya membuat marah seorang mafia yang merasa bisnisnya diganggu, yaitu Chudnofsky (Christoph Waltz). Masalah pun mulai mengejar Britt dan Kato, ditambah pertengkaran mereka karena sama - sama naksir Lenore Case (Cameron Diaz).

Menurut gw sih, film ini cukup menghibur lah. Walaupun gak se-outstanding yang beberapa orang bilang. Awalnya gw pikir si Britt tobat jadi jagoan gara2 apalah gtu, ga taunya iseng doang, sumpah ga penting banget deh pokoknya. Ngaco banget si Britt. Haha. Akting Jay Chou disini juga agak2 aneh menurut gw. Gw baru tau dari temen gw klo Jay Chou itu penyanyi. *sori gw ga demen lagu mandarin, jadi ga ngerti. Hehe*. Tapi bagus sih, image cool nya jadi dapet, soalnya datar2 gitu ekspresinya.

Enjoy the trailler
source form here

Enjoy watching!

The King's Speech

Setelah hampir 3 bulan ga ke bioskop, akhirnya hari ini gw maraton film, 2 film sekaligus. #berlebihan
hehehe.

Jujur aja, sebenernya gw tertarik nonton film ini tentunya karena "embel2" Oscar nya. Awalnya agak curiga filmnya membosankan. Ternyata, GAK sama sekali. Filmnya bener2 baguuuss banget menurut gw. Kebawa banget deh sama alur ceritanya, sampe ikut deg2an sendiri jadinya.

Film ini bercerita tentang seorang Raja yang gagap, Raja George VI, yang sebenarnya adalah putra kedua dari Raja George V (Michael Gambon). Karena ulah kakaknya, David, mahkota Raja pun diberikan kepada Bertie (Colin Firth), panggilan dari Raja George VI. David (Guy Pearce), yang terlibat skandal dengan seorang janda, melepaskan jabatan Raja yang diperolehnya setelah ayahnya meninggal. Hal ini dilakukan karena keinginannya untuk menikahi Wallis, namun karena aturan Gereja yang tidak mengakui adanya perceraian, maka pernikahan Raja dengan seorang janda pun tidak diperbolehkan. Akhirnya, dengan terpaksa Bertie menerima gelar tersebut demi kerajaan yang sedang berada diambang peperangan.

Masalah terbesar yang dimiliki oleh Bertie adalah, ketidakmampuannya berbicara dengan lancar di muka umum. Bisa dibilang dia gagap ketika berbicara. Padahal, dengan situasi kerajaan yang terancam perang, diperlukan sosok pemimpin yang tegas yang bisa memimpin kerajaan. Berbagai dokter telah ditemui untuk mengobati Bertie, namun tidak memberi hasil. Hingga Elizabeth (Helena Bonham Carter), istri Bertie, diam-diam menemui seorang terapis yang ahli dalam menangani kasus-kasus seperti yang dialami Bertie, yaitu Lionel Logue (Geoffrey Rush). Meski awalnya menolak, namun akhirnya Bertie mau mengikuti metode yang diterapkan Lionel. Sifat Bertie yang temperamental, dan Lionel yang selalu "jujur" terkadang membuat mereka bertengkar. Namun akhirnya mereka bisa berdamai kembali, bahkan menjadi sahabat hingga akhir hayat.

Konsep cerita yang simpel, tapi overall ini film bagus banget menurut gw. Menyentuh. Ga heran klo akhirnya Colin Firth dapet Oscar untuk kategori pemeran utama pria terbaik. Aktingnya gagap nya keren banget. Haha. Bahkan sampe dia yang mau pidato, kita yang deg2an sendiri, takut gagal gara2 Bertie nya gagap.

Pantes banget menurut gw emang ni film dapet Oscar. Keren!

Enjoy the trailler! :D
source from here

Enjoy watching!